Galaktosentris (Galaxy = kumpulan jutaan bintang) merupakan anggapan yang menempatkan galaksi sebagai pusat Tata Surya. Galaktosentris dimulai tahun 1920 yang ditandai dengan pembangunan teleskop raksasa di Amerika Serikat, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih banyak mengenai galaksi.
JAGAT RAYA
Jagat Raya / Alam Semesta
dan seisinya merupakan objek kajian bagi ilmu pengetahuan yang tidak
ada habisnya untuk dipelajari. Bagaimanakah proses terbentuknya jagat
raya? Adakah kehidupan lain selain di Bumi? Pertanyaan seperti ini
mungkin pernah terlintas di benak kita. Sampai saat ini, baru sebagian
kecil rahasia alam semesta yang sudah terungkap melalui penelitian
secara terus-menerus. Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa
mencoba menghadirkan sebuah penjelasan mengenai pengertian, teori
terbentuknya dan anggapan-anggapan mengenai jagat raya. Semoga
bermanfaat. Check this out!!!
1. Pengeritan Jagat Raya
Jagat raya atau alam semesta (the universe)
merupakan ruang tidak terbatas yang di dalamnya terdiri atas semua
materi, termasuk tenaga dan radiasi. Jagat raya tidak dapat diukur,
dalam arti batas-batasnya tidak dapat diketahui dengan jelas.
Galaksi,
bintang, matahari, nebula, planet, meteor, asteroid, komet, dan bulan,
hanyalah sebagian kecil dari materi di jagat raya yang dikenal manusia
yang hidup di Bumi. Akan tetapi, secara lebih mendalam semua yang ada di
jagat raya masih merupakan rahasia yang sama sekali belum terungkap.
Hal ini antara lain disebabkan karena tingkat ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dimiliki manusia dalam mengungkap rahasia alam semesta
masih sangat terbatas.
Seperti
diketahu Bumi tempat tinggal manusia merupakan suatu bulatan kecil yang
dikenal sebagai suatu planet anggota dari sistem tata surya dengan
matahari sebagai pusatnya. Matahari merupakan salah satu bintang dari
sekitar 200 miliar bintang yang ada di Galaksi Bima Sakti (The Milky
Ways atau Kabut Putih). Lebih jauh lagi berdasarkan penelitian, Bima
Sakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di jagat raya, melainkan
terdapat ratusan, jutaan, bahkan terdapat miliaran galaksi pengisi jagat
raya ini.
2. Teori Terbentuknya Jagat Raya
Rahasia
mengenai bagaimana terbentuknya asal mula jagat raya telah melahirkan
asumsi dan teori yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain sebagai
berikut.
a. Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)
Menurut
Teori Ledakan Besar, jagat raya berawal dari adanya suatu massa yang
sangat besar dengan berat jenis yang besar pula dan mengalami ledakan
yang sangat dahsyat karena adanya reaksi pada inti massa. Ketika terjadi
ledakan besar, bagian-bagian dari massa tersebut berserakan dan
terpental menjauhi pusat dari ledakan. Setelah miliaran tahun kemudian,
bagian-bagian yang terpental tersebut membentuk kelompok-kelompok yang
dikenal sebagai galaksi-galaksi dalam sistem tata surya.
b. Teori Keadaan Tetap (Creatio Continua Theory)
Teori
Keadaan Tetap dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Teori ini
menyatakan bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam
semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain alams
semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat
ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel-partikel
tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut sepiral dengan
bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Partikel yang dilahirkan
lebih besar dari yang lenyap, sehingga mengakibatkan jumlah materi makin
bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini
akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi. Dalam waktu
10 milyar tahun, akan dihasilkan kabut-kabut baru.
c. Teori Ekspansi dan Kontraksi (The Oscillating Theory)
Teori
ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut
teori ini jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang
diawali dengan massa ekspansi (mengembang) yang disebabkan oleh adanya
reaksi inti hidrogen. Pada tahap ini terbentuklah galaksigalaksi. Tahap
ini diperkirakan berlangsung selama 30 miliar tahun. Selanjutnya,
galaksi-galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup kemudian
memampat didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi.
Setelah tahap memampat, maka tahap berikutnya adalah tahap mengem bang
dan kemudian pada akhirnya memampat lagi.
3. Anggapan Tentang Jagat Raya
Sejak
zaman dahulu manusia telah dibuat takjub dengan berbagai fenomena yang
ada di alam semesta. Berbagai fenomena alam tersebut menyebabkan
timbulnya keingintahuan untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
ada di benak manusia. Berikut ini adalah anggapan-anggapan manusia
tentang jagat raya dan alam semesta sejak dahulu hingga sekarang.
a. Anggapan Antroposentris
Anggapan
ini dimulai pada tingkat awal manusia atau pada masa manusia primitif
yang menganggap bahwa manusia sebagai pusat alam semesta. Pada waktu
menyadari ada Bumi dan langit, manusia menganggap matahari, bulan,
bintang, dan Bumi serupa dengan hewan, tumbuhan, dan dengan dirinya
sendiri.
b. Anggapan Geosentris
Anggapan
ini menempatkan Bumi sebagai pusat dari alam semesta. Geosentris (geo =
Bumi; centrum = titik pusat). Anggapan ini dimulai sekitar abad VI
Sebelum Masehi (SM), saat pandangan egosentris mulai ditinggalkan. Salah
seorang yang mengemukakan anggapan geosentris adalah Claudius
Ptolomeus. Ia melakukan observasi di Alexandria, kota pusat budaya Mesir
pada masa lalu. Ia menganggap bahwa pusat jagat raya adalah Bumi,
sehingga Bumi ini dikelilingi oleh matahari dan bintang-bintang.
c. Anggapan Heliosentris
Semakin
majunya alat penelitian dan sifat ilmuwan yang semakin kritis,
menyebabkan bergesernya anggapan geosentris. Pandangan heliosentris
(helios = matahari) dianggap sebagai pandangan yang revolusioner yang
menempatkan matahari sebagai pusat alam semesta.
Seorang
mahasiswa kedokteran, ilmu pasti dan Astronomi, Nicholas Copernicus
(1473–1543) pada tahun 1507 menulis buku ”De Revolutionibus Orbium
Caelestium” (tentang revolusi peredaran benda-benda langit). Ia
mengemukakan bahwa matahari merupakan pusat jagat raya yang dikelilingi
planet-planet, bahwa bulan mengelilingi Bumi dan bersama-sama mengitari
matahari, dan bahwa Bumi berputar ke timur yang menyebabkan siang dan
malam.
d. Anggapan Galaktosentris
Galaktosentris
(Galaxy = kumpulan jutaan bintang) merupakan anggapan yang menempatkan
galaksi sebagai pusat Tata Surya. Galaktosentris dimulai tahun 1920 yang
ditandai dengan pembangunan teleskop raksasa di Amerika Serikat,
sehingga dapat memberikan informasi yang lebih banyak mengenai galaksi.
SUMBER: http://www.zonasiswa.com/2014/07/jagat-raya-pengertian-teori-anggapan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar